Senin, 07 November 2011
SY Brothers (part 4)
Funny Girl
“AWAS ! DIDEPAN !!!” Teriak Azumi.
Yuka pun langsung mengerem mobilnya mendadak, karena mereka berdua hampir saja menabrak anjing yang sedang (beep). Tiba-tiba terdengar suara 5Y mengejar dari belakang, akhirnya Yuka tertangkap dan pingsang. Tapi ternyata hanya pura-pura.
“KAK YUKA ! KAKAK TIDAK APA-APA ?” tanya 5Y berbarengan.
“Hey, kenapa kamu pingsan lagi ? buat repot saja.” Kata Azumi khawatir.
Yuka mengedipkan matanya memberi isyarat pada Azumi bahwa dia hanya berpura-pura pingsan saja.
“Dasar gadis aneh.” Kata Azumi pelan.
“Hei, kak! kamu apakan kakakku tersayang ?” tanya Yuri pada Azumi.
“Aku tidak apa-apakan kakak kalian. Dia pingsan sendiri.” Jawab Azumi.
“Sudah ! sudah ! Birthday ku sudah hancur karena Kak Yuta dan Kak Yuri bekelahi. Sekarang, lebih baik kita bawa Kak Yuka ke rumah sakit !” Saran Yuza.
“Itu lebih baik ! ayo, semua masuk ke mobil, kita antar kakak kalian kerumah sakit.” Ajak Azumi. Azumi dan 5Y menaikan Yuka kembali kemobil Azumi dan membawa Yuka kerumah sakit.
Saat dirumah sakit.
“Dok ! Bagaimana kaadaan kakak kami sekarang ?” tanya 5Y.
“Kakak kalian baik-baik saja. Tapi, kakak kalian harus banyak istirahat dulu karena dia sepertinya lagi banyak pikiran.” Jawab Dokter.
“Maaf ! omong-omong dari tadi kita sudah banyak mengobrol tapi, aku belum tau siapa nama kalian berlima ? Dan kakak kalian ? kenalkan aku Azumi Kurosaki.” Jelas Azumi. 5Y terdiam sebentar, tidak lama kemudian Yuta membuka pembicaraan.
“Nama kakak kami Sayuka Mori dan namaku adalah Yuta Kinamori.” Kata Yuta.
“Namaku Yuri Inamori.”
“Namaku Yuki Akimori anak ke-4.”
Namaku Yugi Masamori adik kak Yuri.”
“Namaku Yuza Mori. Salam kenal !”
“KAMI SERING DIJULUKI 5Y!” Kata 5Y serempak.
“Dasar keluarga aneh ! Tapi, dugaanku mereka anak-anak Paman Mori, nama belakangnya saja Mori semua.” Kata Azumi pelan.(ckckck)
Tiba-tiba Yuka memanggil 5Y kekamarnya.
“Kalian semua, kemari sebentar kakak ingin bicara dengan kalian.”
“BAIK KAK YUKA !” jawab 5Y.
“Yugi, tolong ambilkan minum. Yuki, tolong belikan makanan. Yuza, tolong panggillan orang yang bersamaku tadi diluar. Yuri dan yuta, tolong ambil uang di bank.”
“Berapa banyak, kak ? 1 miliyar ?” Canda Yuta.
“BODOH ! Bisa-bisa kita dirampok dijalan.” Yuri terpancing canda Yuta.
“Sudah ! tidak perlu beramtem lagi. Ambil saja 1 juta.” Lerai Yuka.
Yuta dan Yuri pergi ke Bank untuk mengambil uang, Azumi dan Yuza masuk kekamar pasien.
“Kak Yuka, kak Yuta dan kak Yuri mau pergi kemana ?” tanya Yuza.
“Mereka kakak suruh pergi ke Bank.” Jawab Yuka.
“Ke Bank ? Untuk apa ?” potong tanya Azumi.
“Menggantikan kerusakan mobilmu. Aku minta maaf atas kejadian ini jadi aku ingin membalas kebaikanmu.” Jelas Yuka.
“Sudahlah tidak perlu dipikirkan. Aku bisa memperbaiki mobilku sendiri.” Tolak Azumi.
“Oh ya maaf aku belum memperkenalkan diri. Namaku Sayuka Mori.” Yuka berkenalan.
“Kamu tidak perlu memberitauku Namamu lagi, aku sudah tau Namamu dari kelima adikmu. aku Azumi Kurosaki, panggil saja Azumi.”jelas Azumi. Tiba-tiba Yuta dan Yuri datang dari bank membawa uang.
“Kak Yuka, tidak ada satu juta yang ada cuma dua juta.” Kata Yuta.
“BODOH ! kenapa kamu lahir didunia ini menjadi adik laki-lakiku ?” heran Yuka.
“Kalau begitu, aku jadi kakaknya kak Yuka saja.” Jawab Yuta santai.
“err………” sepertinya kesabaran Yuka sudah hamper habis.
Tiba-tiba ada seorang suster masuk ke ruang rawat.
“Maaf pasien yang bernama Sayuka Mori, siang ini sudah boleh pulang, permisi.”ujar suster itu lalu pergi lagi.
“haah……akhirnya aku bisa pulang ke rumah. Rasanya bosan sekali kalau harus berada disini terus.”Setelah beres-beres mereka pulang kerumah dengan menggunakan mobil Azumi.
“Ayo kak Azumi mampir dulu kerumah.”ajak Yugi.
“Umm…bagaimana ya…”Pikir Azumi bingung
“Ayolah kak.”ajak Yugi sambil memelas.
“Baiklah, aku akan mampir sebentar.”Akhirnya Azumi pun bertamu ke rumah Yuka walaupun hanya sebentar. Saat masuk ke dalam rumah mata Azumi terpaku pada foto-foto yang terpampang didinding. Ia seperti mengingat masa lalunya saat melihat foto-foto itu.
“Azumi ada apa?”tanya Yuka.
“Tidak, tidak apa-apa…apa.. foto itu adalah foto professor Mori?tanya Azumi sambil menunjuk sebuah foto.
“Kau..mengenal ayahku?”Tanya Yuka tidak percaya.
“Umm….ya begitulah kira-kira. Dulu aku sempat bekerja untuk ayahmu, saat umurku sepuluh tahun.”jawab Azumi.
“Kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi?”Yuka balik bertanya.
“Soalnya tadi aku masih sedikit ragu..tapi sekarang semuanya sudah terbukti makanya aku baru bertanya sekarang.”jelas Azumi.
“Oh begitu, ayo duduklah dulu.”tawar Yuka.
“Ia terima kasih.”jawab Azumi.Tidak beberapa lama mengobrol, Azumi pamit untuk pulang.
“Maaf aku harus pergi sekarang, soalnya aku harus mempersiapkan timku untuk perlombaan basket bulan depan.”jelas Azumi.
“Tim? Kau pelatih basket?”tanya Yuka
“Ia..hehehe. Memang tampangku masih belum meyakinkan untuk menjadi pelatih, tapi inilah kenyataan.”canda Azumi.
“(Ya memang sedikit tidak meyakinkan…)”piker Yuka dalam hati.
“Sampai bertemu besok.”pamit Azumi.
“Ya sampai jumpa.”Jawab Yuka.
Akhirnya Azumi pergi meninggalkan kediaman Mori. Keesokan harinya Azumi datang kembali menemui Yuka dan adik-adiknya.
Teeett……….teeett…..
“Ia tunggu sebentar!”ujar Yuza sambil membuka pintu.
“Halo.”sapa Azumi.
“Oh kak Azumi, silahkan masuk.”suruh Yuza
“Terima kasih.”jawab Azumi.
“KAK YUKA…ada kak Azumi….”Panggil Yuza pada kakaknya.
“Ia tunggu sebentar…”jawab Yuka sambil menuju ke ruang tamu. Entah apa yang membuat Azumi datang ke rumah Yuka lagi.(kita lihat saja setelah yang berikut ini)……….
Minggu, 06 November 2011
Sabtu, 05 November 2011
SY Brothers (part 3)
A Strange Man
“KALIAN SEMUA BODOH ATAU TOLOL.” Marah Yuka. Yuka langsung pergi menuju pintu utama dan keluar dari rumah 5Y+S dengan wajah marah, hingga pintunya hancur.
Semuanya berlari mengejar Yuka. Mereka mencari Yuka kemana-mana tapi, Yuka tidak ada dimana pun. Disisi lain Yuka yang pergi dari rumah entah mau kemana. Dia terus berjalan tanpa henti sambil melamun.
Tiba-tiba datang sebuah mobil yang melesat cepat menghampirinya, untungnya mobil itu masih bisa mengerem sehingga tidak menabrak Yuka yang sedang berjalan. Karena terkejut, Yka pingsan. Keluarlah seorang cowok dari mobil tersebut disamping Yuka.
“Hei kamu ! kamu tidak apa-apa. Bagaimana ini dia pingsan ?”pemuda pemilik mobil itupun panik. Kemudian pria itu melihat sebuah benda aneh dirambut Yuka yaitu jepit rambut.
“Itu…. kan jepit rambut ? Jangan-jangan dia…atau mungkin dia adalah anak….(tapi, mana mungkin. Jepit rambut itu memiliki kekuatan yang sama denganku, sama seperti permen yang diberi paman Mori dulu). Jangan-jangan gadis ini anaknya paman Mori.” pikir pria itu didalam hati. Yuka terbangun dari pingsannya dan bertanya bingung pada pria itu.
“Dimana aku ? kamu siapa ? aku kok bisa tidur disini ?” heran Yuka.
“Kamu sudah sadar ! Namaku Azumi Kurosaki. Tadi kulihat kamu sedang berjalan sambil melamun Ditengah jalan, untungnya tidak tertabrak olehku. Aku minta maaf karena sudah membuatmu kaget.”
Tiba-tiba terdengar suara 5Y yang mencari Yuka dan memanggil-manggil nama Yuka.
“KAK YUKA ! KAKAK DIMANA ?” Teriak 5Y.
“KAK YUKAAAA !!!!!!!” Teriak Yuta paling kuat.
“Jangan keras-keras ! Telingaku sakit mendengarnya !” marah Yuri.
“Kalau tidak teriak keras-keras, kak Yuka tidak akan ketemu !” jawab Yuta.
“Terserah kamu saja. Aku tidak peduli.” Cuek Yuri.
“Kakak berdua kok jadi berkelahi, kita ini lagi cari kak Yuka. Bisa jangan berkelahi ! sekarang lebih baik kita berpencar mencari kak Yuka. Aku dengan Yugi dan Yuza. Kak Yuta dan kak Yuri cari berdua, supaya kak Yuka cepat ketemu.” Saran Yuki.
“Baiklah ! aku setuju dengan kak Yuri.”jawab Yuza. Selagi 5Y mencari kakaknya. Yuka yang mendengar suara mereka mencarinya, dia langsung pergi dan bersembunyi disemak-semak.
“Aduh bagaimana ini ? Kalau begitu aku bersembunyi saja daripada tertangkap mereka.” Kata Yuka yang ketakutan langsung bersembunyi.
“TUNGGU ! kamu ingin pergi kemana ? Kenapa kamu bersembunyi ?” tanya Azumi.
“Tolong kamu jangan beritahu mereka kalau aku bersembunyi disini. Jika mereka menghampiri dan bertanya padamu jawab saja kamu tidak melihatku.”pinta Yuka
“Mereka ? Mereka itu yang mana ? siapa ?” bingung Azumi.
“Mereka yang mencariku. Mereka adik-adikku !”jawab Yuka terburu-buru.
“Kalau mereka adik-adikmu, kenapa kamu bersembunyi dari mereka ?” tanya Azumi.
“Kamu tidak perlu tau, itu juga bukan urusanmu !”jawab Yuka sinis.
5y yang berpencar tetap tidak bias menemukan kakak mereka, akhirnya mereka mencari bersama-sama lagi dan menghampiri Azumi yang sedang bingung sendirian.
“Maaf, permisi. Kami ingin bertanya apakah kamu melihat seorang gadis lewat atau jalan-jalan disini ?” Tanya 5Y serempak.
“Ng…. gadis ya ? sepertinya dari tadi aku tidak melihatnya.” Jawab Azumi bohong.
“BOHONG ! Kakak berbicara bohong !” bantah Yugi.
“(Kenapa dia bisa tau kalau aku berbohong ?)” tanya Azumi dalam hati.
“Aku jelas tau kakak berbohong. Kakak kenal dengan kakak kami.” Kata Yugi sekali lagi.
“Kamu ini pasti gila bicara sendiri. Padahal disini tidak ada yang bicara.” Azumi berusaha menghindar.
“Kakak yang gila. Berani bohongi kami.” Yugi berusaha membela.
“Kamu tidak sopan sekali. Berani bicara seperti itu pada orang yang lebih tua darimu?” tantang Azumi.
“Kakak yang duluan bilang gila, aku cuma mengikuti arah pembicaraan kakak.” Kata Yugi sedikit melawan.
“Sudahlah, kalian berkelahi terus. Maafkan adikku ini, kak ! sekarang lebih baik kita cari kak Yuka.” Kata Yuri mencoba merendahkan pembicaraan mereka.
“Tunggu dulu ! memangnya kalian ada masalah apa dengan kakak kalian?” tanya Azumi sambil menahan 5Y pergi.
“Kami akan beritahu tapi, kamu beritahu dulu kakak kami dimana ?” Kata Yugi yang mulai menantang lagi.
“Sudah aku bilang tidak tau ! aku tidak tau dimana kakak kalian berada !” bantah Azumi.
“Kakak tidak perlu bohong lagi. Aku nyakin kak Yuka ada disekitar sini.” Yugi percaya diri.
“Apa kamu benar-benar yakin Yugi ?” tanya Yuki.
“Kalau kamu yakin, kita berpencar disekitar sini.” 5Y berbisik.
Tiba-tiba terdengar suara dari semak-semak. Ternyata itu adalah Yuka yang berlari masuk ke mobil milik Azumi.
“HEI ! ITU MOBILKU ! MAU KAMU BAWA KEMANA ?” Teriak Azumi khawatir.
Azumi langsung meloncat ke atas mobilnya dan masuk kedalam mobil yang dikendarain Yuka.
“Hei…. Apa yang kamu lakukan dengan mobilku ini ? Bawa mobilku sembarangan saja. Memang kamu bisa mengemudi sebuah mobil ?” tanya Azumi marah.
“Tidak.” Jawab Yuka singkat.-_-”
‘AWAS ! DIDEPAN !!!” Teriak Azumi.
....
SY Brothers (part 2)
Yuza's Birthday
8 tahun kemudian, Yuza berumur 10 tahun dan Yuka bermaksud memberikan benda peninggalan ibu mereka saat birthday Yuza.
“Kak Yuka, bukankah besok birthday Yuza. Kapan kak yuka memberikan benda itu kepada Yuza seperti kami.” Yuri memberitahu.
“Besok ! Kakak akan memberikannya sendiri.”jawab Yuka singkat.
“Tapi, sekarang Yuza dimana ? Jam segini belum pulang ?”tanya Yuta heran.
“Benar juga. Apa dia masih ada di sekolah ?” Tanya Yuri.
“Mana mungkin ! Jam segini sekolah sudah bubar.” Jawab Yuta.
“Yuki ! Kamu berdekatan sekolah dengan Yuza. Kamu tau dimana dia sekarang ?” Yuka bertanya pada Yuki yang lagi asyik baca buku.
“Mana aku tau ! Tanya saja dengan Yugi, dia kan satu sekolah.” Yuki menjawab sambil menunjuk ke arah Yugi yang asyik memainkan kartu ramalan.
“Yugi, apa kamu tau dimana Yuza sekarang?” Tanya Yuka.
“Ia, aku tau kak. Tadi dia bilang meminta izin untuk latihan dance di sekolah.” Jawab Yugi.
“Dasar anak itu ! kalau sudah menyakut dance, pasti lupa diri.”oceh Yuka
Saat selesai latihan dance disekolahnya, Yuza pun pulang. Ia pulang larut malam ka rena keasyikan latihan.
“Kak Yuka ! Aku pulang !” panggil Yuza
“YUZA ! Malam sekali kamu pulang latihan ! LIHAT SEKARANG JAM BERAPA ?”bentak Yuka
“Maa…. Maaf kak Yuka. Ini kan baru jam setengah 10 malam.”jawab Yuza dengan muka tanpa dosa.
“APA KATAMU ? JAM SETENGAH 10. DASAR ANAK NAKAL !” Yuka pun langsung meninggalkan Yuza dan pergi tidur.
Keesokan harinya, hari Selasa tanggal 04 Januari. Saat ulang tahun Yuza.
“Yuza cepat bangun ! Sudah jam setengah 7, nanti terlambat sekolah !” Yuka membangun-kan Yuza.
“Sebentar lagi, kak ! aku tidur 5 menit lagi ya.” Tawar Yuza.
“Yuza ! BANGUN ! Jangan pakai tawar-menawar.”jawab Yuka dengan wajah masam.
“Ia… ia aku bangun.”Yuza pun akhirnya bangun. Setelah Yuza bangun dari tempat tidur, dia melihat kalender. Dan ternyata hari ini adalah hari yang penting buat Yuza.
“Kak yuka ! Ini hari apa ?” Teriak Yuza.
“Hari selasa. Memang ada apa ?” Jawab yuka.
“BUKAN ITU ! KAK YUTA, YURI, INI HARI APA ??” Teriak yuza lagi.
“HARI SELASA !!!” Jawab Yuta dan Yuri sambil teriak. Setelah itu Yuza berangkat sekolah. Di sekolahnya banyak yang memberi selamat padanya. Anehnya Yuki dan Yugi yang berangkat bersama juga tidak memberi selamat padanya.
Pada malam harinya, Kakak-kakaknya Yuza tau bahwa dia akan pulang terlambat pulang kerumah. Jadi mereka di rumah bersiap-siap menghias rumah.
“Kak Yuka ! Ini di letakkan dimana ?” tanya Yuri.
“Kamu letakkan di sana saja ! bagus dilihat dari sini.”
“Kalau begitu, berikan padaku. Biar aku yang meletakkannya.” Yuta memaksa Yuri untuk melepaskan benda yang dia bawa.
“Aku saja. Aku yang membawanya dari tadi, kamu kerjakan sendiri tugasmu.” Tolak Yuri.
“Ia…ia ! Sudah ini untukmu, aku mengalah.” Selesai latihan Yuza pulang kerumah, saat dia memasuki rumah alam keadaan gelap gulita.
“Kok gelap. KAK YUKA, YUTA, YURI, DAN YANG LAIN DIMANA KALIAN ?” teriak Yuza mencari kakak-kakaknya.
“SURPRISE …..!!! HAPPY BIRTHADAY !!” Teriak Yuka dan ke-4Y.
“Kakak ! aku kirain kalian lupa dengan hari ini ternyata……” Yuza terharu melihat semuanya.
“Tidak mungkinlah, Yuza. Kami cuma berpura-pura tidak ingat hari ini.” Kata Yugi.
“Okey…. Ini Yuza hadiah dari kakak-kakak dan orang tua kita sebelum mereka meninggal.” Yuka yang memberi sebuah kotak kecil.
“Hadiah apa ini, kak ? Aku jadi penasaran.”tanya Yuza heran.
“Kamu buka saja hadiah itu.” Kata Yuki.
“Biar aku saja yang buka. Sini berikan hadiahnya !” Yuta yang ingin membuka hadiah Yuza.
“YUTA ! Kamu ini tak tau malu. Seharusnya kamu tidak boleh membuka hadiah orang lain.” Marah Yuri.
“APA ??? YUTA ! YUTA ! Seharusnya kamu panggil aku kak Yuta. Kamu itu adikku tapi memanggilku seenak jidatmu saja.” Jengkel Yuta.
“SUDAH ! Aku tidak ingin hari pentingku di rusak oleh kalian.” Yuza jadi marah. Yuza langsung membuka hadiah tersebut dan isi dari kotak kecil tersebut adalah sebuah kalung berbentuk sebuah melody
“I….ini apa ? Kalung ? melody ?” Heran Yuza.
“Ia, benar itu kalung. Sebenarnya pertama kali juga aku kaget. Saat diberi hadiah kalung ini.” Kata Yugi sambil menunjukkan kalungnya.
“Itu semua benar. Kamu tau Yuza kenapa orang tua kita memberikan kalung itu ? Sebelum ibu meninggal dia menitipkan semua benda itu saat kita berumur 10 tahun. Dan kalung ini untukmu, Yuza. Didalam kalung ini menyimapn kekuatan yang besar, maka dari itu kamu harus selalu menjaganya dan memakainya untuk kebaikan.” Jelas Yuka.
“Wow, asyik kalau begitu aku bisa jadi kuat.” Senang Yuza.
“BODOH ! Kamu tidak boleh sembarangan menggunakan kekuatan itu. satu lagi, kamu tidak boleh memberitahukan hal ini pada siapapun kecuali pada kakak-kakakmu.” Yuka memperingatkan.
“Kak Yuka, apa benda-benda yang ada di pada kami ini memiliki arti?apa maksud dari lambing-lambang ini ?” Tanya Yugi.
“Pertama, benda yang kumiliki sekarang ini bentuknya seperti papan lukis yang dihiasi oleh batu tujuh warna, mungkin kekuatan yang aku miliki adalah kekuatan yang berhubungan dengan seni. Mungkin kakak bebakat dalam seni. ^_^ (muji diri sedikit ga apa kan…)” Jelas Yuka.
“Apa kakak sudah pernah mencobanya?” Tanya Yuta.
“Sebenarnya……. Belum !hehe” jawab Yuka santai.
“Kak tidak perlu pedulikan pertanyaannya, sekarang lanjutkan saja ceritanya.” Kata Yuri.
“Yuri, kamu jangan coba-coba buat masalah denganku !” jawabYuta.
“DIAM ! Kalian berdua sepertia anak kecil saja. Dari kecil sampai sekarang kalian tidak pernah akur. Baiklah, kakak akan melanjutkan ceritanya. Yuta, coba perlihatkan punyamu !” Marah Yuka tapi, tetap melanjutkan cerita.
“Punyaku apa ? Yang mana ?”tanya Yuta heran.
“Benda itu. Benda punyamu, yang kamu miliki !” yuka mulai kesal.
“Ia ! Apa ???” Yuta semakin bingung.
“DASAR ANAK BODOK ! KALUNG ITU !!!” Teriak Yuka marah.
“O… maaf ! Ini kalungnya.” Yuta sambil memberikan kalung punyanya.
“Kalung punyamu ini memiliki kekuatan magis.” Jelas Yuka.
“Magic ? Apa itu semacam sihir ?” tanya Yuri.
“Kamu ini jangan sok tau. Memang kamu mengerti apa itu magic ?” bantah Yuta.
“Magic adalah suatu kekuatan yang berhubungan dengan hal-hal gaib, aku membacanya dibuku.”jawab Yuki santai. Semua yang mendengar ocehan Yuki ber sweatdrop ria.
“Sudah, jangan berkelahi lagi. Nanti kakak keluarkan kalian berdua dari rumah ini, kalian mau seperti itu ?”bentak Yuka
“Maafkan kami berdua kak Yuka.” Ucap Yuta dan Yuri barsamaan.
“Sudah tidak apa-apa ! Kekuatan yang dimiliki oleh Yuta memang sihir tapi, kakak tidak tau bagaimana cara mengeluarkan kakuatan itu. Mungkin kekuatan itu akan keluar dengan sendirinya dan mungkin kamu bisa mengatur sendiri kekuatanmu dalam kebaikan.” Jelas Yuka pada Yuta.
“Kak Yuka, kalau punyaku apa artinya ?” tanya Yuki.
“Coba perlihatkan punyamu, Yuki !”pinta Yuka.
“Ini punyaku, kak.” Yuki memperlihatkan cincin yang dimilikinya.
“Coba kalian lihat bentuk cincin yang dimiliki oleh Yuki, seperti buku yang terbuka lebar. Kakak rasa, Yuki akan menjadi anak yang pintar, mungkin Yuki jenius.” Penjelasan Yuka.
“Kak Yuka ! Curang, aku yang paling pintar dari semuanya.” Potong Yuta.
“Siapa bilang kamu itu bodoh ! Yuki akan menjadi pintar bukan paling pintar dan kalau memang Yuki lebih pintar darimu itu sudah sewajarnya.” Jawab Yuri.
“Kamu ini cerewet sekali, aku tidak peduli dengan hal seperti itu, yang penting diantara kalian semua aku yang paling pintar !” Bantah Yuta.
Tiba-tiba Yuka teriak marah pada Yuta dan Yuri dan memukul meja hingga kaki meja patah olehnya.
“SEKARANG KALIAN BERDUA, AKU TANYA SUDAH BERAPA KALI KALIAN BERKELAHI SEPERTI INI ?” Marah Yuka.
“Sudah…. Tiga kali, kak !” jawab Yuta dan Yuri.
“KALIAN TAU APA ARTINYA ?”bentak yuka dengan wajah menyeramkan
“Maafkan kami kak. Ini semuanya salah Yuri.” Ucap Yuta.
“Kenapa kamu menyalahkan aku. Bukankah kamu yang duluan memulainya.” Yuri juga menyalahkan Yuta.
“KALIAN MAU KELUAR JADIGEMBEL, GELANDANGAN ? ATAU KALIAN INGIN MELANJUTKAN CERITANYA SAMPAI SELESAI ?”
“Kalau aku pilih melanjutkan ceritanya.” Jawab Yuri.
“Kalian harus janji harus diam selama kakak lagi bercerita. Jang bicara satu katapun !” jelas Yuka.
“Kalau satu huruf atau kalimat ?” tanya Yuta.
“DIAM ( dengan wajah marah). Sekarang lihat punyamu Yuri !”pinta Yuka. Tetapi Yuri hanya mengganggukkan kepala.
“YURI JAWAB KAKAK !” teriak Yuka.
Yuri mengambil kertas lalu menulisnya dalam sebuah kalimat. Yuka pun membaca dalam hati yang di tulis Yuri bahwa tadi kakak bilang tidak boleh bicara satu katapun tapi, sekarang kakak menyuruhku bicara, aku kan jadi bingung.
“KALIAN SEMUA BODOH ATAU TOLOL.” Marah Yuka. Yuka langsung pergi menuju pintu utama dan keluar dari rumah 5Y+S dengan wajah marah, hingga pintunya hancur.
SY Brothers (part 1)
The Accident
“Kak, bangun !!! Sudah pagi !” jerit Yuta yang sedang membangunkan kakaknya.
“Sebentar lagi ! Kakak masih ngantuk !” ujar Yuka yang masih bersembunyi di bawah selimut tebal berwarna biru.
“Kak ! Yuza dari tadi menangis terus, mungkin Yuza mengompol !” Rengek Yuta.
“Ia ! Ia ! Kakak bangun. Apa Yuza masih menangis ?” Tanya Yuka sambil mengusap-usap matanya.
“Kakak ini bagaimana ? Apa semalam kakak tidak mendengar tangisan Yuza. Padahal tetangga saja sampai terbangun mendengarnya.?”
“Tidak ! Tapi, sekarang Yuza tidak menangis lagi kan ?” tanya Yuka dengan wajah polosnya
“Ia, tidak ! Semalam Yuri yang mengasuh Yuza ! (huh apa benar kakak tidak mendengarnya). Kak, apa aku boleh bertanya sesuatu ?” Tanya Yuza.
“Apa yang ingin kamu tanya kan ?” Tanya Yuka kembali
“Ayah dan Ibu kapan pulang ? Mereka sebenarnya pergi kemana ?” Tanya Yuza dengan nada rendah.
“Kakak tidak tau kapan mereka pulang. Tapi, kakak yakin mereka akan pulang kerumah dan berkumpul bersama kita lagi.” Jelas Yuka.
“KAK YUKA ! YUZA DARI TADI MENANGIS TERUS MUNGKIN LAPAR ATAU HAUS !” Teriak Yuri yang berada di kamar Yuza.
“Kalau begitu kakak mau buat susu untuk Yuza dulu ! Tolong KAMU JAGA YUZA SEBENTAR !” Yuka segera pergi meninggalkan kamarnya menuju dapur.
Tiba-tiba terdengar suara telepon berdering di ruang tengah. Kringg…. Krring….
“KAK ! Biar aku saja yang angkat telponnya !” ujar Yuki yang langsung menuju ke ruang tengah.
“Tolong ya, Yuki !”jawab Yuka
“Hallo ?”Yuki agak merasa heran dengan suara yang sedang menelponnya itu.
“Hallo, selamat pagi. Apa benar ini kediaman Tuan Mori ?” tanya seorang wanita dari telpon tersebut.
“Ia, benar ! Ada apa ya ?”jawab Yuki.
“Saya petugas Sakurai Hospital. Saya ingin memberi kabar, bahwa Tuan dan Nyonya Mori mengalami kecelakaan. Saat ini jenazah Nyonya Mori yang di temukan sedang diperiksa.” Seorang perawat dari rumah sakit.
“Je… jenazah !?” Yuki tersentak kaget mendengarnya.
“Ia, maafkan kami ! Nyawa Nyonya Mori tidak bisa kami selamatkan ! Tapi, Beliau sempat menitipkan sebuah kotak dan surat untuk ke-6 anaknya. Kalau begitu hanya ini yang bisa saya sampaikan. Saya harap keluarga Beliau segera datang ke rumah sakit sekarang !” Perawat tersebut langsung menutup teleponnya.
“Terima kasih banyak.”jawab Yuki.Yuki pun langsung menutup telepon dan berlari memanggil kakaknya di kamar.
“Kakak ! Ini gawat ! Cepat kita kerumah sakit !!!” panggil Yuki sambil terengah-engah.
“Ke rumah sakit ?? Memang siapa yang sakit ?” Yuka yang heran.
“Ayah dan Ibu mengalami kecelakaan saat di perjalanan pulang.”jawab Yuki. Yuka pun terkejut dan langsung pergi ke kamar Yugi.
“Yugi bangun ! Kita harus cepat pergi kerumah sakit !” teriak Yuka untuk membangunkan Yugi.
“Ia, kak ! Aku bangun.”akhirnya Yugi terbangun.
“Yuta, tolong kamu jaga Yugi dan Yuki !” pinta Yuka kepadat Yuta.
“Ia, kak ! tapi kak, aku lapar !”rengek Yuta.
“Ia, tunggu sebentar ! (sibuk bersiap-siap) Kamu minta Yuri beli makanan ke warung!” suruh Yuka.
“Ia, kak !”yuta pun langsung pergi dan meminta Yuri membeli 6 buah roti di warung.
“Ia, aku akan belikan. Tapi, tolong jaga Yuza !” Yuri memberikan Yuza ke Yuta.
“Ia ! Aduh bagaimana ini ? Ini kan susah merawat 3 adik sekaligus !” Keluh Yuta.
“Jangan mengeluh ! Kita harus menolong kak Yuka ! Jangan sampai menyusahkannya.”oceh Yuri.
“Ia ! ia ! Aku mengerti ! (ternyata tugas kak Yuka lebih berat daripada tugasku. Kak Yuka sudah merawat kami ber-5 selama setahun penuh).”Setelah beberapa menit menunggu, Yuri akhirnya datang dengan membawa banyak roti.
“Ini roti yang kamu minta !”Yuri memberikan roti pesanan Yuta.
“Kamu ini lama sekali !!!” Marah Yuta.
“Ia, maaf. Tadi uangnya jatuh, jadi aku mencarinya dulu sampai ketemu !” Jelas Yuri.
“Sudahlah tidak apa-apa ! Berikan saja rotinya pada kak Yuka. Aku sudah tidak lapar lagi. Kita akan segera pergi.”jelas Yuta.
“Ia deh. (tadi katanya lapar, dasar orang aneh).”oceh Yuri di dalam hati. Setelah beberapa menit kemudian mereka akhirnya pergi kerumah sakit. Saat tiba di rumah sakit, Yuka langsung menanyakan korban kecelakaan yang baru masuk. Dan kata perawat ada korban yang baru masuk di ruang UGD.
“Yuri, Yuta, kalian tunggu disini sebentar. Jaga Yugi, Yuki, dan Yuza ! Kakak akan segera kembali.” Perintah Yuka.
“Baik, kak.”ujar Yuta dan Yuri serempak.Sambil menunggu Yuka datang, Yuta da Yuri menghabiskan waktu dengan mengobrol.
“Yuri, tolong jaga Yuza dan Yuki sebentar. Aku ingin melihat kak Yuka di dalam.” Yuta menyerahkan Yuza dan Yuki pada yuri.
“Tidak mau. Kan kamu yang disuruh menjaga Yuza dan Yuki !”tolak Yuri.
“Kamu ini cerewet sekali seperti perempuan saja. Aku ini kan lebih tua darimu jadi, aku berhak memberi tugas untukmu !”bentak Yuta
“Ia, aku sadar kamu lebih tua dariku. Tapi, kamu harus melaksanakan tugas yang kak Yuka berikan padamu, kamu tidak boleh menghindar.”nasehat Yuri. Yuta pun terdiam, lalu duduk dengan tenang. Tiba-tiba Yuka datang dan mengajak 5Y (Yuta, Yuri, Yuki, Yugi, dan Yuza) masuk ke ruang otopsi.
“Kak Yuka, tempatnya menyeramkan. Yuki atut.” Ujar Yuki dengan bahasa yang masih berantakan.
“Aku juga takut, kak Yuka. LIhat saja Yuza menangis sangat kuat.” Kata Yuri.
“Tapi, kenapa Yugi terlihat berani sekali? Padahal dia kan masih kecil.” Heran Yuka.
“Dasar kalian semua penakut. Lihat aku dan Yugi, kami berdua berani seperti kak Yuka donk.” Yuta menyombongkan diri.
“Memang kamu berani ? Bilang saja kamu juga takut.” Kesal Yuri.
“Ma…. Mana mungkinlah !” jawab Yuta terbata-bata.
“Sudah ! Yuta, kamu jaga Yuki dan Yuza saja. Dan kamu Yuri serta Yugi ikut kak Yuka masuk ke dalam.”mereka pun masuk kedalam dan Yuta hanya menunggu di ruang tamu sambil menjaga Yuki dan Yuka.
“I… IBU !!!” Teriak Yuka bersedih.
“Kak, ini ibu ! Tidak mungkin kan ?” heran Yuri.
“Kak Yuli, ibu lagi tidul ya !” ujar Yugi kecil tidak tau apa-apa.
“Yuri, bawa Yugi keluar ! SEKARANG !”
“Baik, kak. Yugi ayo ikut kak Yuri keluar !”Tiba-tiba perawat datang saat Yuri dan Yugi keluar dari ruangan.
“Nak! Tabahkan hatimu. Sebelum Beliau meninggal, Beliau menitipkan sebuah kotak dan surat untuk anak-anaknya yang saya bilang di telepon tadi pagi.” Jelas perawat rumah sakit itu.
“Terima kasih banyak.”jawab Yuka
“Satu lagi, Mayat ibu Anda mau di makamkan dimana ? Dan siapa yang akan mengurus pemakamannya ?”
“Biar saya yang mengurus pemakaman dan saya mungkin juga akan mekamkan Beliau di kampong halaman ibu saya.” Jelas Yuka. Yuka keluar dari ruang otopsi, Yuri dan Yuta bertanya.
“Kak Yuka, bagaimana keadaan ibu sekarang ?” Yuta dan Yuri bertanya-tanya.
“(Hanya diam).” Yuka tidak menjawab satu kata pun.
Setelah itu, Ibu mereka dimakamkan. Kemudian di rumah, Yuka membaca surat pemberiannya satu persatu.
“Anak-anakku maafkan Ibu dan Ayah
yang tidak bisa menjaga kalian lagi. Tapi, cuma benda-benda yang bisa diberikan kepada kalian. Didalam benda tersebut ada kekuatan yang tersimpan dan bisa kalian gunakan untuk kebaikan, jangan sekali-kali digunakan untuk kejahatan. Dan Yuka akan menggantikan Ibu dan Ayah yang akan menjaga kalian semua.”
“Catatan : Berikan benda tersebut kepada adik-adikmu
pada saat umur mereka berumur 10 tahun.”
Langganan:
Postingan (Atom)