Sabtu, 05 November 2011

SY Brothers (part 2)



Yuza's Birthday


8 tahun kemudian, Yuza berumur 10 tahun dan Yuka bermaksud memberikan benda peninggalan ibu mereka saat birthday Yuza.

“Kak Yuka, bukankah besok birthday Yuza. Kapan kak yuka memberikan benda itu kepada Yuza seperti kami.” Yuri memberitahu.
“Besok ! Kakak akan memberikannya sendiri.”jawab Yuka singkat.
“Tapi, sekarang Yuza dimana ? Jam segini belum pulang ?”tanya Yuta heran.
“Benar juga. Apa dia masih ada di sekolah ?” Tanya Yuri.
“Mana mungkin ! Jam segini sekolah sudah bubar.” Jawab Yuta.
“Yuki ! Kamu berdekatan sekolah dengan Yuza. Kamu tau dimana dia sekarang ?” Yuka bertanya pada Yuki yang lagi asyik baca buku.
“Mana aku tau ! Tanya saja dengan Yugi, dia kan satu sekolah.” Yuki menjawab sambil menunjuk ke arah Yugi yang asyik memainkan kartu ramalan.
“Yugi, apa kamu tau dimana Yuza sekarang?” Tanya Yuka.
“Ia, aku tau kak. Tadi dia bilang meminta izin untuk latihan dance di sekolah.” Jawab Yugi.
“Dasar anak itu ! kalau sudah menyakut dance, pasti lupa diri.”oceh Yuka
Saat selesai latihan dance disekolahnya, Yuza pun pulang. Ia pulang larut malam ka rena keasyikan latihan.
“Kak Yuka ! Aku pulang !” panggil Yuza
“YUZA ! Malam sekali kamu pulang latihan ! LIHAT SEKARANG JAM BERAPA ?”bentak Yuka
“Maa…. Maaf kak Yuka. Ini kan baru jam setengah 10 malam.”jawab Yuza dengan muka tanpa dosa.
“APA KATAMU ? JAM SETENGAH 10. DASAR ANAK NAKAL !” Yuka pun langsung meninggalkan Yuza dan pergi tidur.
Keesokan harinya, hari Selasa tanggal 04 Januari. Saat ulang tahun Yuza.
“Yuza cepat bangun ! Sudah jam setengah 7, nanti terlambat sekolah !” Yuka membangun-kan Yuza.
“Sebentar lagi, kak ! aku tidur 5 menit lagi ya.” Tawar Yuza.
“Yuza ! BANGUN ! Jangan pakai tawar-menawar.”jawab Yuka dengan wajah masam.
“Ia… ia aku bangun.”Yuza pun akhirnya bangun. Setelah Yuza bangun dari tempat tidur, dia melihat kalender. Dan ternyata hari ini adalah hari yang penting buat Yuza.
“Kak yuka ! Ini hari apa ?” Teriak Yuza.
“Hari selasa. Memang ada apa ?” Jawab yuka.
“BUKAN ITU ! KAK YUTA, YURI, INI HARI APA ??” Teriak yuza lagi.
“HARI SELASA !!!” Jawab Yuta dan Yuri sambil teriak. Setelah itu Yuza berangkat sekolah. Di sekolahnya banyak yang memberi selamat padanya. Anehnya Yuki dan Yugi yang berangkat bersama juga tidak memberi selamat padanya.
Pada malam harinya, Kakak-kakaknya Yuza tau bahwa dia akan pulang terlambat pulang kerumah. Jadi mereka di rumah bersiap-siap menghias rumah.
“Kak Yuka ! Ini di letakkan dimana ?” tanya Yuri.
“Kamu letakkan di sana saja ! bagus dilihat dari sini.”
“Kalau begitu, berikan padaku. Biar aku yang meletakkannya.” Yuta memaksa Yuri untuk melepaskan benda yang dia bawa.
“Aku saja. Aku yang membawanya dari tadi, kamu kerjakan sendiri tugasmu.” Tolak Yuri.
“Ia…ia ! Sudah ini untukmu, aku mengalah.” Selesai latihan Yuza pulang kerumah, saat dia memasuki rumah alam keadaan gelap gulita.
“Kok gelap. KAK YUKA, YUTA, YURI, DAN YANG LAIN DIMANA KALIAN ?” teriak Yuza mencari kakak-kakaknya.
“SURPRISE …..!!! HAPPY BIRTHADAY !!” Teriak Yuka dan ke-4Y.
“Kakak ! aku kirain kalian lupa dengan hari ini ternyata……” Yuza terharu melihat semuanya.
“Tidak mungkinlah, Yuza. Kami cuma berpura-pura tidak ingat hari ini.” Kata Yugi.
“Okey…. Ini Yuza hadiah dari kakak-kakak dan orang tua kita sebelum mereka meninggal.” Yuka yang memberi sebuah kotak kecil.
“Hadiah apa ini, kak ? Aku jadi penasaran.”tanya Yuza heran.
“Kamu buka saja hadiah itu.” Kata Yuki.
“Biar aku saja yang buka. Sini berikan hadiahnya !” Yuta yang ingin membuka hadiah Yuza.
“YUTA ! Kamu ini tak tau malu. Seharusnya kamu tidak boleh membuka hadiah orang lain.” Marah Yuri.
“APA ??? YUTA ! YUTA ! Seharusnya kamu panggil aku kak Yuta. Kamu itu adikku tapi memanggilku seenak jidatmu saja.” Jengkel Yuta.
“SUDAH ! Aku tidak ingin hari pentingku di rusak oleh kalian.” Yuza jadi marah. Yuza langsung membuka hadiah tersebut dan isi dari kotak kecil tersebut adalah sebuah kalung berbentuk sebuah melody
“I….ini apa ? Kalung ? melody ?” Heran Yuza.
“Ia, benar itu kalung. Sebenarnya pertama kali juga aku kaget. Saat diberi hadiah kalung ini.” Kata Yugi sambil menunjukkan kalungnya.
“Itu semua benar. Kamu tau Yuza kenapa orang tua kita memberikan kalung itu ? Sebelum ibu meninggal dia menitipkan semua benda itu saat kita berumur 10 tahun. Dan kalung ini untukmu, Yuza. Didalam kalung ini menyimapn kekuatan yang besar, maka dari itu kamu harus selalu menjaganya dan memakainya untuk kebaikan.” Jelas Yuka.
“Wow, asyik kalau begitu aku bisa jadi kuat.” Senang Yuza.
“BODOH ! Kamu tidak boleh sembarangan menggunakan kekuatan itu. satu lagi, kamu tidak boleh memberitahukan hal ini pada siapapun kecuali pada kakak-kakakmu.” Yuka memperingatkan.
“Kak Yuka, apa benda-benda yang ada di pada kami ini memiliki arti?apa maksud dari lambing-lambang ini ?” Tanya Yugi.
“Pertama, benda yang kumiliki sekarang ini bentuknya seperti papan lukis yang dihiasi oleh batu tujuh warna, mungkin kekuatan yang aku miliki adalah kekuatan yang berhubungan dengan seni. Mungkin kakak bebakat dalam seni. ^_^ (muji diri sedikit ga apa kan…)” Jelas Yuka.
“Apa kakak sudah pernah mencobanya?” Tanya Yuta.
“Sebenarnya……. Belum !hehe” jawab Yuka santai.
“Kak tidak perlu pedulikan pertanyaannya, sekarang lanjutkan saja ceritanya.” Kata Yuri.
“Yuri, kamu jangan coba-coba buat masalah denganku !” jawabYuta.
“DIAM ! Kalian berdua sepertia anak kecil saja. Dari kecil sampai sekarang kalian tidak pernah akur. Baiklah, kakak akan melanjutkan ceritanya. Yuta, coba perlihatkan punyamu !” Marah Yuka tapi, tetap melanjutkan cerita.
“Punyaku apa ? Yang mana ?”tanya Yuta heran.
“Benda itu. Benda punyamu, yang kamu miliki !” yuka mulai kesal.
“Ia ! Apa ???” Yuta semakin bingung.
“DASAR ANAK BODOK ! KALUNG ITU !!!” Teriak Yuka marah.
“O… maaf ! Ini kalungnya.” Yuta sambil memberikan kalung punyanya.
“Kalung punyamu ini memiliki kekuatan magis.” Jelas Yuka.
“Magic ? Apa itu semacam sihir ?” tanya Yuri.
“Kamu ini jangan sok tau. Memang kamu mengerti apa itu magic ?” bantah Yuta.
“Magic adalah suatu kekuatan yang berhubungan dengan hal-hal gaib, aku membacanya dibuku.”jawab Yuki santai. Semua yang mendengar ocehan Yuki ber sweatdrop ria.
“Sudah, jangan berkelahi lagi. Nanti kakak keluarkan kalian berdua dari rumah ini, kalian mau seperti itu ?”bentak Yuka
“Maafkan kami berdua kak Yuka.” Ucap Yuta dan Yuri barsamaan.
“Sudah tidak apa-apa ! Kekuatan yang dimiliki oleh Yuta memang sihir tapi, kakak tidak tau bagaimana cara mengeluarkan kakuatan itu. Mungkin kekuatan itu akan keluar dengan sendirinya dan mungkin kamu bisa mengatur sendiri kekuatanmu dalam kebaikan.” Jelas Yuka pada Yuta.
“Kak Yuka, kalau punyaku apa artinya ?” tanya Yuki.
“Coba perlihatkan punyamu, Yuki !”pinta Yuka.
“Ini punyaku, kak.” Yuki memperlihatkan cincin yang dimilikinya.
“Coba kalian lihat bentuk cincin yang dimiliki oleh Yuki, seperti buku yang terbuka lebar. Kakak rasa, Yuki akan menjadi anak yang pintar, mungkin Yuki jenius.” Penjelasan Yuka.
“Kak Yuka ! Curang, aku yang paling pintar dari semuanya.” Potong Yuta.
“Siapa bilang kamu itu bodoh ! Yuki akan menjadi pintar bukan paling pintar dan kalau memang Yuki lebih pintar darimu itu sudah sewajarnya.” Jawab Yuri.
“Kamu ini cerewet sekali, aku tidak peduli dengan hal seperti itu, yang penting diantara kalian semua aku yang paling pintar !” Bantah Yuta.
Tiba-tiba Yuka teriak marah pada Yuta dan Yuri dan memukul meja hingga kaki meja patah olehnya.
“SEKARANG KALIAN BERDUA, AKU TANYA SUDAH BERAPA KALI KALIAN BERKELAHI SEPERTI INI ?” Marah Yuka.
“Sudah…. Tiga kali, kak !” jawab Yuta dan Yuri.
“KALIAN TAU APA ARTINYA ?”bentak yuka dengan wajah menyeramkan
“Maafkan kami kak. Ini semuanya salah Yuri.” Ucap Yuta.
“Kenapa kamu menyalahkan aku. Bukankah kamu yang duluan memulainya.” Yuri juga menyalahkan Yuta.
“KALIAN MAU KELUAR JADIGEMBEL, GELANDANGAN ? ATAU KALIAN INGIN MELANJUTKAN CERITANYA SAMPAI SELESAI ?”
“Kalau aku pilih melanjutkan ceritanya.” Jawab Yuri.
“Kalian harus janji harus diam selama kakak lagi bercerita. Jang bicara satu katapun !” jelas Yuka.
“Kalau satu huruf atau kalimat ?” tanya Yuta.
“DIAM ( dengan wajah marah). Sekarang lihat punyamu Yuri !”pinta Yuka. Tetapi Yuri hanya mengganggukkan kepala.
“YURI JAWAB KAKAK !” teriak Yuka.
Yuri mengambil kertas lalu menulisnya dalam sebuah kalimat. Yuka pun membaca dalam hati yang di tulis Yuri bahwa tadi kakak bilang tidak boleh bicara satu katapun tapi, sekarang kakak menyuruhku bicara, aku kan jadi bingung.
“KALIAN SEMUA BODOH ATAU TOLOL.” Marah Yuka. Yuka langsung pergi menuju pintu utama dan keluar dari rumah 5Y+S dengan wajah marah, hingga pintunya hancur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar